PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia tidak hanya berperan menjadi bahasa persatuan, namun kemudian berkembang menjadi bahasa negara, bahasa nasional, maupun bahasa resmi. Bahkan bahasa Indonesia kemudian berhasil mendudukkan dirinya menjadi bahasa budaya dan bahasa ilmu ilmu pengetahuan. Dengan begitu, bahasa Indonesia memiliki makna dan peran penting bagi bangsa Indonesia.
Bahasa Daerah di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak bahasa daerah. Menurut data dari Ethnologue, Indonesia memiliki 726 bahasa yang dituturkan oleh berbagai etnis di seluruh wilayah Indonesia. 10 bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur terbanyak di Indonesia yaitu Bahasa Jawa, Sunda, Madura, Minangkabau, Musi, Bugis, Banjar, Aceh, Bali, dan Betawi.
Kota Samarinda
Samarinda yang dikenal sebagai kota seperti saat ini dulunya adalah salah satu wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Di wilayah tersebut belum ada sebuah desa pun berdiri, apalagi kota. Sampai pertengahan abad ke-17, wilayah Samarinda merupakan lahan persawahan dan perladangan beberapa penduduk. Lahan persawahan dan perladangan itu umumnya dipusatkan di sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan sungai Karang Asam.
SMK Negeri 7 Samarinda
Adalah salah satu SMK Negeri yang berada di Samarinda di mana Sekolah Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi Bertaraf Internasional Berwawasan Lingkungan Dilandasi Iman Dan Taqwa. Ada 3 Jurusan yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Multimedia (MM), dan Rekayasa Piranti Lunak (RPL).
STMIK SPB Airlangga Samarinda
STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) SPB (Sentra Pendidikan Bisnis) Airlangga adalah sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang didirikan pada tanggal 1 September 2004, STMIK SPB Airlangga Samarinda memiliki 2 (dua) Program Studi yaitu S-1 Sistem Informasi dan D-3 Manajemen Informatika.
Kamis, 19 Juni 2014
Resensi Film Battleship
PENDAHULUAN
Selasa, 17 Juni 2014
Resensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
- Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
- Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
- Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
- Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
- Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku
- Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
- Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
- Resensi
Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu
pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam
menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Pendahuluan
Pendahuluan resensi tersebut dimulai dengan mengungkapkan kesan terhadap buku. Pendahuluan juga dapat dimulai dengan:
a. memperkenalkan pengarang,
b. membandingkan buku dengan buku sejenis,
c. kekhasan pengarang,
d. memaparkan keunikan buku,dll.
4. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
5. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
- Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
- Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
- Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
- Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
- Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
- Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.
Resensi Datuk Hitam (Riau Pos, 2007)
Sumber :
http://jajawilsa.blogspot.com
http://roniyusron.wordpress.com/2012/05/28/7-cara-menulis-resensi-buku
Ejaan dan Macam-Macam Ejaan
- Pengertian Ejaan
- Macam-macam Ejaan
- Ejaan Van Ophuysen
- Huruf (u) ditulis (oe).
- Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir kata misalnya bapa’, ta’
- Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i), maka di atas akhiran itu diberi tanda trema (”)
- Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya
- Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda)
- Kata majemuk dirangkai ditulis dengan 3 cara :
- Dirangkai menjadi satu, misalnya (hoeloebalang, apabila)
- Dengan menggunakan tanda penghubung misalnya, (rumah-sakit)
- Dipisahkan, misalnya (anaknegeri)
- Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u).
- Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.
- Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan (k) misalnya kata’ menjadi katak.
- Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tanda khusus, misalnya ejaan, seekor, dsb.
- Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara.
- Pemakaian Huruf
- Huruf q dan x pemakaiannya dibatasi hanya dalam keperluan ilmu dan nama. Jadi, dalam pemakain umum, yaitu dalam kata-kata umum dan istilah, kedua huruf itu belum dapat dipakai. Dalam matematika, misalnya, dapat menandai sesuatu dengan q da x. begitu juga nama Baihaqi, Iqbal (nama orang); dan xerox, Xerxes, sinar-X (nama barang) dibenarkan. Tetapi kata-kata asing aquarium, equator, quadrat, extra, dan taxi harus dituliskan akuarium, ekuator, kuadrat, ekstra, dan taksi.Jadi q diganti k dan x digantti ks.
- Huruf f dan v, walaupun dalam Bahasa Indonesia keduanya dibunyikan sama tetap dipakai secara berbeda. Kata-kata asing yang diucapkan (f) tak bersuara oleh pemakaian bahasa asing yang bersangkutan ditulis f dalam Bahasa Indonesia, sedangkan yang diucapkan (v) besuara oleh pemakaian bahasa asing yang bersangkutan dilambangkan dengan v. jadi, kata-kata asing factor, physiology, photocopy, vitamin, television, dan vacuum diubah menjadi faktor, fisiologi, fotokopi, vitamin, televisi, dan vakum.
- Sedangkan huruf c dan y pemakaian kedua huruf ini sebagai realisasi kerjasama antara indonesia dan Malaysia, khususnya dalam hal pengembangan dan pembinaan kedua bahasa, yaitu Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia . apabila pada Ejaan suwandi penulisan bunyi (cacat) dan (sayat) ditulis tjatjat dan sajat, maka pada ejaan sekarang ditulis cacat dan sayat. Dalam Bahasa Melayu pun ditulis cacat dan sayat.
- Bunyi (z) pada unsur asing yang masuk kedalam Bahasa Indonesia ditulis sebagai bunyi aslinya, yaitu z. oleh sebab itu, kata zakat, ziarah, zebra, zat, zodiac yang dianggap tepat, tetapi bukan jakat, jiarah, jebra, jat, dan sodiak.
Huruf
|
Nama
|
Bunyi
yang dilambangkan
|
A
|
A
|
A
|
B
|
Be
|
B
dan P
|
C
|
Ce
|
C
|
D
|
De
|
D
dan T
|
E
|
E
|
E
|
F
|
Ef
|
F
|
G
|
Ge
|
G
dan K
|
H
|
Ha
|
H
|
I
|
I
|
I
|
J
|
Je
|
Je
|
K
|
Ka
|
K
dan G
|
L
|
El
|
L
|
M
|
Em
|
M
|
N
|
En
|
N
|
O
|
O
|
O
|
P
|
Pe
|
P
|
Q
|
Ki
|
K
|
R
|
Er
|
R
|
S
|
Es
|
S
|
T
|
Te
|
T
|
U
|
U
|
U
|
V
|
Ve
|
F
|
W
|
We
|
W
|
X
|
Eks
|
Ks
|
Y
|
Ye
|
Y
|
Z
|
Zet
|
Z
|
Huruf
Diftong
|
Contoh
Pemakaian dalam Kata
|
||
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|
Ai
Au
Oi
Ei
|
Ain
Aula
-
-
|
Syaitan
Saudara
Boikot
Pleistosen
|
Pandai
Harimau
Amboi
Survei
|
Gabungan
Huruf Konsonan
|
Contoh
Pemakaian dalam Kata
|
||
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|
Kh
Ng
Ny
Sy
|
Khusus
Ngilu
Nyata
Syarat
|
Akhir
Bangun
Hanyut
Isyarat
|
Tarikh
Senang
-
-
|
- Penulisan Huruf
- Kemarin Gubernur Jawa Timur berkunjung ke Desa besuki.
- Pada kesempatan itu, Gubernur menghimbau agar penduduk ikut mensukseskan sensus pertanian.
- Bersamaan dengan itu, Camat Karang Ploso, Hermadi, juga melaporkan kemajuan daerah itu kepada Bupati Malang, Edi Slamet.
- Seorang gubernur yang menjabat di daerah yang masyarakatnya multi kompleks harus bijak.
- Siapa saja yang menjadi gubernur jawa timur harus dapat menjalankan program Koran masuk desa
- Apakah kakakmu yang menjadi camat Sekar Putih sekarang?
- Mengapa Saudara mengatakan hal itu?
- Saya benar-benar menganggap keluarga Pak Ali sebagai saudara sendiri.
- “Ayo, ke sini, Nak !” kata Ibu kepadaku.
- Seorang anak harus berbakti kepada ibunya.
- Penulisan Kata
- Kata Dasar
- Kata Turunan
- Bentuk Ulang
- Gabungan Kata
- Kata Ganti –ku, kau, –mu, dan –nya
- Kata Depan di, ke, dan dari
- Kata si dan sang
- Partikel
- Singkatan dan Akronim
- Angka dan Lambang Bilangan
- Penulisan Unsur Serapan
- Konsep yang terdapat dalam unsur itu tidak ada dalam Bahasa Indonesia, atau
- Unsur itu merupakan istilah teknis sehingga tidak atau kerang layak dipakai unsur Indonesianya.
- ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
- ai tetap ai
- e, di muka a,u, o dan konsonan, menjadi k
- c, di muka e,I,oe, dan y, menjadi s
- cc, di muka o,u, dan konsonan, menjadi k
- cch dan ch, di muka a,o,dan konsonan, menjadi k
- ch, yang lafalnya c menjadi c
- ee (belanda) menjadi e
- ph, menjadi f
- q menjadi k
- Tanda baca titik (.)
- Tanda baca koma (,) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.
B. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan kalimat setara, apabila kalimat setara berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan.
- Tanda baca koma (,) digunakan apabila anak kalimat mendahului induk kalimat.
- Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat jika anak kalimatnya itu mendahului induk kalimatnya.
- Tanda baca koma (,) digunakan di belakang ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
- Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara.
- Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
- Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perincian.
- Digunakan di anatara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat di dalam kitab suci, di antara judul dan sub judul, serta nama kata dan penerbit buku acuan.
- Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang di dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka, angka dengan- an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap.
- Digunakan untuk merangkai bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
- Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
- Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
- Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda seru (!), ditulis rapat (tanpa spasi) dengan huruf akhir dengan kata yang mendahuluinya dan diberi spasi dengan kata yang sesudahnya.
- Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (()) masing-masing diketik rapat dengan kata, frase, atau kalimat yand diapit.
- Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.
- Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), lebih kecil (<), lebih besar (>) ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.
Yaqin, M. Zubad Nurul. 2011. Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang: UIN Maliki Press
Tim Pustaka Widyatama. 2009. EYD Lengkap. Malang: Pustaka Widyatama
http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca.html pada 22 September 2012 pukul 11.30
http://www.scribd.com/doc/43732004/Sejarah-EYDpada 24 September 2012 pukul 13.30